foto: Nyonya Melly Shop |
Gudeg Jogja merupakan makanan khas asli dari
Yogyakarta yang sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia. Apalagi setelah
perkembangan dunia pariwisata Jogja yang semakin populer, Gudeg menjadi makanan yang
paling dicari oleh wisatawan.
Sebenarnya, dulu masyarakat Jogja makan nasi
gudeg hanya untuk sarapan saja, karena gudeg hanya dijual pada pagi hari.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan wisata
Jogja, ini membuat banyak wisatawan yang berjalan jalan di Malioboro pada malam hari. Hal tersebut memberikan peluang kepada pengusaha kuliner Jogja untuk membuka warung
lesehan di emperan toko toko di Malioboro. Dan salah satu menu unggulannya
adalah makanan tradisional khas Jogja tersebut.
Gudeg, memang sangat menarik untuk ditelisik,
mulai dari resep, proses memasak, bahkan bahan bakar untuk pengapian ketika memasak.
Ada sebagian beranggapan bahwa memasak gudeg
harus konvensional dan menggunakan cara tradisional pula. Bahan bakar untuk pengapian
harus menggunakan kayu, agar aroma yang keluar sangat khas.
Bahkan ada yang fanatik,
kuali untuk memasak harus menggunakan kuali dari tanah liat agar rasa asli
gudeg tempo dulu tidak berubah.
Oleh sebab itu, dari kuali tanah liat ini
muncullah istilah gudeg kendil, yang istilah tersebut kini melekat pada
gudegnya Yu Djum.
Selain proses memasak, hal yang lebih menarik
lainnya dilihat dari sisi sejarah. Karena terciptanya Gudeg masih ada hubungan erat
dengan Kerajaan Mataram.
Sejarah Gudeg Jogja Dan Pemberian Nama “Gudheg”
Gudeg Jogja sudah menjadi ciri dan sangat
penting peranannya untuk Kota Yogyakarta, karena makanan khas Jogja ini turut
berjasa dalam pembangunan Kerajaan Mataram.
Menurut Murdijanti Gardjito dalam bukunya
yang di beri judul “Gudeg Yogyakarta”, bahwa Gudeg tercipta sekitar Tahun 1500. Waktu itu bersamaan dengan pembangunan Kerajaan Mataram Islam di alas Bumi Mentaok,
yang wilayahnya meliputi Purwomartani-Sleman hingga Banguntapan-Bantul.
Namun, tempat untuk mendirikan Bangungan
Kerajaan harus di tempat yang landai, maka dipilihlah suatu tempat yang sekarang
ini dikenal dengan nama “Kota Gedhe” untuk dijadikan pusat pemerintahan pada
waktu itu.
Jadi Yogyakarta tidak bisa lepas dari Kota Gedhe, karena sangatlah penting peranannya dalam sejarah.
Sewaktu dalam proses mendirikan Kerajaan,
diperlukan “babat alas” (pembersihan hutan), banyak sekali pohon
nangka dan kelapa yang ditebang.
Akibatnya terkumpul banyak sekali buah kelapa dan Gori (sebutan untuk nangka muda), dan dimasak
besar besaran oleh para pekerja untuk mencukupi kebutuhan makan karena jumlah
pekerja waktu itu sangatlah banyak.
Nangka muda ini dimasak dengan santan yang
diambil dari buah kelapa, karena jumlah makanan yang dimasak sangatlah banyak,
maka diperlukan alat dari kayu yang menyerupai dayung guna mengaduk agar tidak
gosong.
Proses mengaduk dalam bahasa Jawa adalah Hangudheg, dan akhirnya makanan tradisional khas Jogja yang terbuat dari
nangka muda ini disebut dengan nama Gudheg.
Dalam penulisan gudeg yang sebenarnya harus
menggunakan huruf "h" di belakang huruf "d" yaitu Gudheg.
Karena dalam penulisan Bahasa Jawa
penambahan huruf "h" bisa diartikan cukup berbeda. Contohnya wedi dengan wedhi,
kalau wedi artinya takut sedang wedhi artinya pasir.
6 Gudeg Jogja Rekomendasi Banget
1. Gudeg Mbah Lindu
Gudeg Jogja yang satu ini merupakan gudeg yang
tertua di Jogja, Mbah Lindu yang berusia lebih dari 90 Tahun mulai berjulan
sejak usia 13 Tahun. Waktu itu masih dalam masa penjajahan, awalnya beliau
berjualan berkeliling menjajakan Gudeg sebelum akhirnya berjualan menetap di
Jl. Sosrowijayan.
Dulu tempat jualannya disebelah utara jalan,
disamping studio foto Tik Sun. Namun, setelah studio foto tersebut berhenti
beroperasi pada akhir Tahun 90an terus pindah di sebelah selatan jalan. Tepatnya di
seberang jalan Gapura Gang 2 Sosrowijayan wetan, diantara Hotel Malioboro Inn
dan Hotel Grage Ramayana.
Gudeg Mbah Lindu semakin terkenal setelah
beliau masuk dalam acara Talk Show di Stasiun TV yang host nya dibawakan oleh
Deddy Corbuzer.
Bahkan William Wongso pun pernah mencicipi
dan terkagum dengan sosok seperti Mbah Lindu.
Buktinya ada di Youtube dibawah ini!
2. Gudeg Yu Djum
Bagi pecinta wisata kuliner Jogja, nama Yu Djum sudah tidak asing lagi bagi mereka, karena Gudeg millik Yu Djum merupakan yang paling populer.
Sejumlah artis seperti Dude
Herlino, Raisa, IGun dan orang orang penting menjadi customernya.
Yu Djum, merintis jualan gudeg di daerah Karangasem mBarek, sebelah baratnya Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) dan sebelah utara UGM yang sekarang menjadi outlet
pusat sekaligus office.
Gudeg Yu Djum sudah
memiliki 7 cabang, 2 cabang paling ramai pengunjung berlokasi di Jl. Wijilan dan Jl.
Kaliurang.
3. Gudeg Pawon
Gudeg yang didirikan pada Tahun 1958 oleh Bu Prapto beralamatkan di Jl. Janturan 36-38, Warungboto-Jogja dan beroperasional mulai jam 10 malam hingga dinihari.
Dinamakan dengan
Gudeg Pawon karena warung gudeg disini disajikan langsung dari Pawon. Sedangkan
yang dimaksud dengan pawon adalah dapur.
foto: good news from indonesia |
Sungguh unik memang,
dan sekiranya baru ada satu ini karena ada sebuah warung yang pembelinya langsung
masuk di dapur.
Jadi Anda dapat menikmati makanan tradisional khas Jogja ini fresh from the Pawon sekaligus menyaksikan proses masaknya.
4. Gudeg Permata
Langsung saja ke
alamatnya ya, Gudeg Permata terletak di Jl. Gajah Mada, sebelah utara pertigaan
dan Timur jalan.
Disebut dengan Gudeg Permata karena lokasinya terletak di belakang Gedung Bioskop Permata, namun kini bioskop tersebut sudah tidak beroperasional lagi, hanya tinggal gedungnya saja.
Disebut dengan Gudeg Permata karena lokasinya terletak di belakang Gedung Bioskop Permata, namun kini bioskop tersebut sudah tidak beroperasional lagi, hanya tinggal gedungnya saja.
Arahnya dari Hotel
Jambuluwuk keselatan, sebelum sampai di pertigaan sebelah kiri jalan sudah
terlihat kerumunan orang, mereka adalah pelanggan dari gudeg permata.
Oh ya, ternyata gudeg permata ini sudah ada
sejak Tahun 1951.
5. Gudeg Bromo
Nah Gudeg Jogja yang
satu ini memiliki sebutan unik, yaitu Gudeg bu Thekluk. Istilah thekluk
sebenarnya adalah Bahasa jawa yang dipergunakan untuk orang lagi terkantuk dan setengah tidur dalam
posisi duduk dengan kepala yang mengangguk ngangguk.
Nah kepala yang mengangguk
angguk ini dalam Bahasa Jawa disebut dengan theklak thekluk.
Mungkin, dulu
sewaktu merintis, penjualnya duduk dan theklak thekluk sambil menunggu pelanggan
datang.
Lokasi Gudeg Bromo
ada di Jl. Gejayan dekat dengan Gang Bromo, Mrican. Jam operasionalnya buka mulai
jam 11 malam sampai jam 5 pagi.
Ehmmmm….. pantas saja ngantuk buka malam hari
sampai pagi.
Yang membedakan antara
Gudeg Bromo dengan yang lainnya adalah krecek yang digunakan biasanya terbuat
dari kulit sapi, tapi untuk Gudeg Bu Thekluk menggunakan krecek yang terbuat dari kulit kerbau.
6. Gudeg Wijilan
Wijilan adalah nama kampung yang terletak di
sebelah timurnya Keraton Yogyakarta dan di selatan Plengkung Tarunasura atau disebut
dengan Plengkung Wijilan.
Nah, jalan raya dari Plengkung ke selatan
dinamakan Jl. Wijilan, dimana berjajar warung warung Gudeg Jogja.
Jadi, yang dimaksud dengan Gudeg Wijilan merupakan
pusatnya warung warung gudeg yang ada di Jl. Wijilan.
Pada Tahun 1942 adalah warung Bu Slamet yang merintis
untuk berjualan Gudeg di jalan ini, kemudian selang beberapa Tahun muncul 2
lagi yaitu Gudeg Campur Sari dan Gudeg Bu Djuwariyah.
Tetapi pada Tahun 80an Gudeg Campur Sari tutup
dan yang masih bertahan adalah Gudeg Bu Djuwariyah sampai sekarang yang
dikenal dengan nama Yu Djum.
foto: tribun jogja |
Gudeg Mbah Lindu rasanya klasik dan Fenomenal, kalau mau sekalian pengen lihat proses masaknya ya di Gudeg Pawon. Atau mau pengen lihat yang theklak thekluk di Gudeg Bromo?
Mau pilih yang mana? Keenam Gudeg Jogja tersebut semuanya enak dan memiliki citra rasa tersendiri, tinggal pilih sesuai dengan selera Anda.
Baca Juga:
- 7 Oleh oleh khas Yogyakarta & 3 Oleh oleh Khas Jogja Kekinian
- Cari Kuliner Murah Di Jogja Di 7 Angkringan Rekomendasi Ini
Wah asyik ya, ada yang jualan gudeg sampe bisa ngeliat pawon-nya segala. Penting banget dicatat ini hihi
ReplyDeleteOkeh banget nih rekomendasinya!
ReplyDelete