Foto: sportourism id |
Candi Sambisari merupakan
salah satu candi peninggalan Hindu yang ada di Kabupaten Sleman Jogja. Candi
ini diperkirakan dibangun pada Abad ke 9, pada masa Kerajaan Mataram Kuno, dan
Raja yang berkuasa waktu itu Namanya adalah Rakai Garung.
Candi Sambisari ini pernah terpendam dibawah
abu vulkanik Gunung Merapi. Namun akhirnya ditemukan kembali oleh seorang
penduduk yang bernama Karyowinanun pada Tahun 1966, yang kebetulan berprofesi
sebagai petani, kemudian dilakukan pemugaran oleh dinas Purbakala di Tahun
1986.
Sejarah Candi Sambisari
Berdasarkan Informasi dari Kompasiana sebenarnya tidak ada bukti kongkrit dan Valid kapan Candi Sambisari dibangun.
Jika dilihat dari arsitektur bangunanya dapat dikatakan dari Abad ke 8, namun
jika dilihat dari jenis batuannya digolongkan bangunan antara Abad ke 9 sampai awal Abad
ke 10.
Akan tetapi sewaktu masa penggalian, telah
ditemukan sebuah lempengan emas yang memperkuat bahwa Candi Sambisari dibangun
pada awal Abad ke-9 yaitu antara 812 M sampai 838 M. Karena menurut ahli Paleografis,
Boechori bahwa lempengan emas bertuliskan tersebut terjadi sekitar pada Abad
ke 9.
“Om Siwasthana” adalah tulisan yang terukir di
atas lempengan emas tersebut, artinya “hormat, rumah Siwa”.
Prasasti dari emas
ini ditemukan di bawah salah satu umpak Candi utama setelah 10 Tahun dari awal
ditemukannya bangunan Candi sewaktu dalam proses penggalian.
Selain Prasasti dari lempengan emas, ditemukan juga beberapa barang berupa Tembikar, beberapa Prasasti lainnya, dan cermin
yang terbuat dari logam.
Untung saja Candi Sambisari ini ditemukan
setelah Tahun Kemerdekaan. Jika tidak, maka dapat dipastikan diklaim oleh Gubernur Belanda, seperti halnya candi Borobudur dan Prambanan.
Bangunan Candi Sambisari
Kalau dilihat dari bentuk bangunanya Candi ini
termasuk candi yang unik, karena berada 6,5 meter di bawah tanah. Dan anehnya
lagi tidak pernah terendam air atau banjir, artinya arsitektur pada zaman itu
sudah menguasai sisitem saluran air dengan baik.
foto: jelajah ungaran |
Hal ini dapat dibuktikan ketika Anda
mengunjungi Candi Sambisari, bangunannya dikelilingi oleh parit yang berfungsi
untuk membuang air jika terjadi hujan.
Komplek bangunannya dikelilingi pagar yang di
dalamnya terdapat 1 bangunan candi utama dan 3 candi pendamping atau dikenal
dengan istilah candi perwara.
Di dalam candi utama terdapat arca Lingga dan
Yoni.
foto: wikimedia |
Sebenarnya lingga dan yoni ini adalah lambing
kelamin, Lingga untuk laki-laki dan Yoni untuk perempuan. Namun, jika ada 2
arca Lingga dan Yoni di dalam atau di sekitar candi, artinya di sekitar tempat tersebut
merupakan daerah subur.
Letak Candi Sambisari
Letak Candi Sambisari berada di Dusun
Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman. Oleh karena itu nama Candi
ini dinamakan dengan nama Dusun tersebut.
Jarak dari pusat kota Jogja atau Malioboro,
kurang lebih 12,5 Km dan bisa ditempuh dengan kendaraan sekitar 15 sampai 25
menit kalau tidak sedang macet.
Rute Candi Sambisari
Rute Sambisari ini sangat mudah, Dari Malioboro
langsung menuju Jl. Raya Solo - Yogyakarta, setelah melewati Bandara Adi Sucipto kemudian di
kiri jalan ada Warung Sate Kambing Mbak Mulyani, maju dikit ada pertigaan belok
kiri melalui Jl. Candi Sambisari lurus pasti sampai di Candi Sambisari.
Tiket Masuk Candi Sambisari
Tiket masuk Candi Sambisari untuk 2 Tahun yang
lalu, sewaktu guiding guest dari singapura masih Rp. 3.000,- dan mengisi buku tamu saja.
Namun berdasarkan informasi terbaru untuk tiket masuk di Tahun 2018 sebesar Rp.
5.000,- Turis asing Rp. 10.000,-
- Berat Candi Borobudur Adalah 1,3 Juta Ton
- Proyek Besar Pembangunan Candi Prambanan Hingga Membelokkan Aliran sungai
No comments:
Post a Comment