7 Oleh Oleh Khas Jogja Tradisional Dan 3 Oleh Oleh Khas Jogja Kekinian


oleh oleh khas yogyakarta
Oleh oleh khas jogja memiliki keragaman yang banyak sekali. Hal ini tentu saja didukung karena Yogyakarta adalah kota wisata dan budaya.


Memang keragaman jenis oleh oleh khas Jogja tercipta dari pengaruh budaya yang memang dimiliki oleh setiap daerah di Kabupaten. Sedangkan jenis oleh oleh dari Kotamadya sendiri, dalam hal ini sangat terpengaruh oleh Keraton Yogyakarta.
Tentu saja, oleh oleh ini yang nantinya akan dibawa pulang sebagai tanda mata oleh para wisatawan saat liburan ke Jogja.
Di dalam artikel ini, yang akan diuraikan adalah jenis oleh oleh khas Yogyakarta yang termasuk dalam makanan tradisional Indonesia. Kemudian Perkembangan dan perubahan jenis oleh oleh jogja, dan oleh oleh khas Yogyakarta yang kekinian.
Yah, meskipun sebenarnya banyak sekali oleh oleh selain makanan. Seperti kerajinan, perhiasan, batik, baju dan yang lainnya.
Memang ada sebagian pihak yang berjiwa besar dalam mempertahankan tradisi dan mendedikasikan karyanya pada jenis makanan khas Yogyakarta, karena inilah cirikhas, inilah Yogyakarta, inilah apa yang bisa dikenalkan kepada wisatawan saat liburan ke Jogja. Inilah yogyakarta yang bisa dibawa pulang dan dikenalkan oleh wisatawan kepada keluarga, sanak saudara dan tetangga yang ada di jauh sana.
Baiklah, saya kira cukup sudah basa dan basinya.
Sekarang saatnya menguraikan makanan tradisional oleh oleh khas Jogja


7 Makanan Tradisional Oleh Oleh khas Jogja 

Dikatakan makanan tradisional karena, makanan ini mampu bertahan baik rasa maupun bentuknya, meskipun modernitas menggilas dari masa ke masa.

I. Bakpia Pathuk

oleh oleh khas yogyakarta

Siapa yang tidak kenal dengan Bakpia Pathuk, sejak dari dulu Bakpia memang menjadi makanan oleh oleh khas Yogyakarta. 
Meskipun sebenarnya makanan ini adalah adaptasi dari makanan asli cina, namun makanan ini sudah jadi trade mark oleh oleh khas Yogyakarta.
Awal awal dulu, Bakpia yang paling enak dan terkenal adalah Bakpia Pathuk 75, kemudian yang ke-dua baru Bakpia Pathuk 25. 
Namun sekarang yang terjadi adalah kebalikannya, entah kenapa ini bisa terjadi?
Kemungkinan bisa juga dari segmentasi pasar, atau sistem promosinya. Atau mungkin bisa juga karena kemampuan dalam mempertahankan resep dan cara pembuatannya.
Maka, untuk saat ini, bakpia yang tetap populer adalah Bakpia Pathuk 25. 
Meskipun sekarang sudah muncul banyak sekali kompetitor Bakpia dengan berbagai Merek dan variasi rasa.

II. Geplak

Oleh oleh khas Jogja ini, dulunya sangat terkenal juga, dan bisa dikatakan seri dengan Bakpia Pathuk. Toko oleh oleh yang menyediakan geplak pasti menyediakan Bakpia, begitu juga sebaliknya.



oleh oleh khas yogyakarta


Sebelum lebih lanjut mengenai Geplak, ada baiknya kita mengenal istilah kelapa dalam bahasa Jawa. karena ini ada hubungannya dengan bahan dasar untuk pembuatan Geplak.
Didalam bahasa jawa mengenal istilah 3 tingkat kematangan buah kelapa, yaitu:
  1. Degan : Kelapa muda
  2. Kambil enom : Kelapa yang tidak tua dan tidak muda artinya diatas Degan. 
  3. Kambil : Sebutan ini untuk kelapa yang sudah tua, biasanya hanya diambil santannya saja untuk sayur lodeh dll.
Nah, Geplak ini terbuat dari campuran antara kambil enom dengan gula. 
Rasanya memang manis, bahkan sangat manis, kadang yang tidak suka dengan rasa manis menghindari oleh oleh khas Yogyakarta ini.

III. Yangko

Yogyakarta memang terkenal dengan rasa manis, ini terbukti dari oleh oleh khas Yogyakarta dan masakannya.
Yangko adalah salah satu oleh oleh makanan tradisional Indonesia dari Yogyakarta yang memiliki rasa manis dan aroma harum.
oleh oleh khas yogyakarta
Ciri ciri Yangko  berbentuk kotak persegi dan berwarna warni, ada putih, merah, hijau, kuning dan coklat. Teksturnya mirip sekali dengan moci, karena bahan dasarnya sama yaitu dari tepung ketan. Bahkan didalamnya pun juga berisi kacang cincang yang berasa gurih. Hanya perbedaannya kalau moci di taburi dengan wijen, sedang Yangko ditaburi tepung.

IV. Jadah - Tempe

Oleh oleh khas Jogja ini adalah cirikhas dari wisata alam Kaliurang.
Jadah - tempe yang paling terkenal dari kaliurang adalah Jadah - tempe nya mbah carik.
oleh oleh khas yogyakarta
Dulu sebelum kaliurang dan bukit plawangan hangus akibat erupsi gunung merapi pada 2010, wisata kaliurang sangat terkenal. Bahkan wisatawan asing khususnya berasal dari Belanda, sebagian besar bisa dipastikan berkunjung ke Kaliurang. Mungking mengenang dan penasaran dengan cerita dari kakek - neneknya sewaktu zaman penjajahan dan tinggal di Jogja.
Sedangkan wisatawan domestik, jika berwisata di Kaliurang umumnya pasti belanja Jadah - Tempe kadang sama pisang khas dari kaliurang yang berukuran kecil.

V. Gudeg

Gudeg sudah sangat terkenal sejak dari dulu, sehingga ada istilah bahwa Kota Yogyakarta disebut juga dengan kota Gudeg.
Gudeg ini terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan bumbu sedemikian rupa hingga menghasilkan rasa manis khas jogja dan bercampur gurih dari santan.
Sebenarnya Gudeg sangat cocok dijadikan menu untuk sarapan. 
Akan tetapi, semenjak ada lesehan di Malioboro yang buka mulai jam 9 malam hingga menjelang subuh, yang juga menyediakan Gudeg sebagai salah satu menunya, maka Gudeg tidak hanya disantap untuk sarapan saja.


oleh oleh khas yogyakarta


m'Barek adalah nama satu kampung di Jogja yang melahirkan para chef Gudeg, bahkan sudah sangat terkenal seperti Yu Djum dan Mbah Lindu yang pernah masuk dalam acara Hitam Putih.
Karena proses Gudeg yang dimasak hingga berjam-jam sampai benar-benar tanak, maka Gudeg sangat awet dan tidak mudah basi.
Hal ini yang menjadikan Gudeg mampu bertahan untuk dibawa pulang yang memakan waktu hingga berhari-hari.

VI. Thiwul & Gathot 

Oleh oleh khas Yogyakarta kali ini didatangkan dari Kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri dan Pacitan. Biasanya makanan ini adalah makanan pokok sebagai pengganti nasi.
Sedangkan di kota Yogyakarta, dulu Thiwul dan Gathot sebagai jajanan pasar yang dijual di pasar tradisional, dan dijajakan dari kampung ke kampung.
Biasanya Thiwul & Gathot ini dijual bersama makanan tradisional lainnya seperti Lopis, Cethil, Ketan Hitam, Grontol dan legendar. Makanan ini dibawa ditaruh dalam tenggok (bakul) dan dijajakan di pasar tradisional.
oleh oleh khas yogyakarta
Gathot yang terbuat dari singkong memiliki tekstur yang unik, karena terasa cekit-cekit kalau digigit.
Biasanya Gathot disajikan dengan ditaburi parutan kelapa, jadi ada rasa sedikit gurih dalam mulut sewaktu dikunyah.

VII. Kipo

Selain kerajinan perak, kotagede juga memiliki Makanan Tradisional khas yang berwarna hijau, bentuknya oval pipih dan beralas daun pisang.
Nama makanan ini adalah 'kipo' bukan 'kepo' lho bro....
Nama unik ini berasal dari singkatan "iki opo" Dalam bahasa Jawa, ini adalah pertanyaan, yang artinya adalah ini apa.

oleh oleh khas yogyakarta
Kenapa dinamakan kipo? 
Menurut sumber info, makanan ini pernah disuguhkan kepada Sultan Agung. Namun karena belum pernah tahu ini makanan apa, lalu muncul pertanyaan "iki opo?"
Maka sampai sekarang, makanan ini disebut dengan nama "kipo"
Kipo terbuat dari bahan dasar tepung ketan, dan di dalamnya diisi dengan enten-enten (parutan kelapa yang dimasak dan dicampur dengan gula jawa).
Makanan ini rasanya sangat enak dan legit, tidak pernah ada rasa eneg, karena makanan tradisional khas kotagede ini hanya sebesar ibu jari dan tipis.


Perjalanan Perkembangan Oleh Oleh Khas Jogja

Sekarang tiba saatnya mengulas perkembangan dan perubahan oleh oleh khas Jogja yang telah melalui perjalanan panjang dari waktu kewaktu.
Seiring dengan berjalannya waktu, oleh oleh khas Yogyakarta pun juga mengalami perkembangan. Perjalanan dan perubahan karena keadaan, kesediaan bahan, permintaan pasar, dan teknologi, sangat mendukung untuk berubah dan berkembang.
Perkembangan tersebut terlihat dari perubahan sistem penjualan, item dan variasi, packaging dan trend.
Dibawah ini adalah contoh oleh oleh khas Yogyakarta yang telah mengalami perkembangan.

a) Gudeg

Sebenarnya Gudeg merupakan masakan yang bukan termasuk kategori oleh oleh. Namun, sekarang ini Gudeg sudah dijadikan oleh oleh khas Jogja.
Kurang tahu tepatnya dimulai dari tahun berapa, karena belum menemukan informasi yang tepat. Yang jelas dimulai sekitar tahun 2000an keatas.
Gudeg Yu Djum adalah yang pertama kali membuat Gudeg untuk oleh oleh. Gudeg ini dibuat kering dan dikemas di dalam kendil agar lebih awet dan tidak mudah basi.
oleh oleh khas yogyakarta
Kemudian muncul Gudeg kaleng yang diciptakan oleh Gudeg Bu Citro. Tapi sepertinya Gudeg kaleng kurang begitu populer, kemungkinan bisa juga karena hilang cirikhas nya jika dikemas dalam kaleng.
Maka sampai saat ini yang masih bertahan adalah Gudeg kendil dari Yu Djum, bahkan melayani kiriman luar kota dengan cara dipaketkan.

b) Bakpia 

Bakpia ini bisa dikatakan oleh oleh yang mampu bertahan paling lama, mungkin juga tak lekang oleh waktu.
Kini yang paling populer adalah Bakpia Pathuk 25, meskipun banyak sekali kompetitornya dengan inovasi dan varian rasa.
Bakpia Pathuk 25 mampu menumbangkan performa Bakpia Pathuk 75 yang dulu merupakan raja nya Bakpia. Meskipun sekarang memiliki kompetitor berat seperti Bakpia Kurnia Sari, tetapi 25 sepertinya adalah angka keberuntungan.

c) Thiwul & Gathot

Makanan Tradisional khas ini sudah mendapatkan tempat dihati masyarakat dan sudah bisa dimasukkan untuk oleh oleh khas Yogyakarta. 
Dan orang yang berjasa berkat usahanya mengenalkan Thiwul & Gathot untuk oleh oleh khas Yogyakarta adalah Yu Tum. Karena beliau, jajanan tradisional ini bisa terkenal dan sampai ke berbagai belahan bumi Nusantara.
Sedangkan cethil, Lopis, ketan hitam, dan grontol, belum bisa dijadikan oleh oleh. Kemungkinan belum ketemu cara packaging yang tepat agar lebih awet kalau dibawa pulang.
Meskipun makanan ini juga terdapat di Wonogiri - Jawa Tengah & Pacitan - Jawa Timur, namun yang berhasil menjadikan sebagai oleh oleh adalah Yu Tum yang kebetulan tinggal di Gunung kidul Yogyakarta. 
Maka, Thiwul & Gathot dikenal sebagai makanan oleh oleh khas Jogja.

d) Belalang Goreng


Nah, siapa yang geli ngeliat belalang goreng?



oleh oleh khas yogyakarta



Sebenarnya belalang memiliki kandungan protein sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari protein udang windu dan mampu memenuhi kebutuhan vitamin "A" hingga 25 - 30 %

Lagipula belalang sangat enak dan gurih kalau dimakan, rasanya sangat mirip dengan udang.
Biasanya dimasak bacem dulu, baru digoreng setelahnya, kadang ada yang dibumbuin pedas.
Dulu, sekitar tahun 2002 - 2004 Kabupaten gunung Kidul pernah terserang hama belalang secara besar-besaran saat penanaman pohon jagung.
Lalu belalang ini di tangkap dan dimasak secara besar-besaran pula.  
Karena pemberitaan mengenai hama belalang yang akhirnya gantian dimakan oleh pemilik ladang tersebar di berbagai stasiun TV,  maka belalang bisa jadi terkenal seperti saat ini.
Belalang Tangkapan ini sering dijajakan, di pinggir jalan Wonosari. Anda dapat menjumpai ketika hendak melakukan perjalanan ke pantai di gunung Kidul.

Oleh Oleh Khas Jogja Kekikian

Dengan lajunya modernitas yang masuk di Kota Yogyakarta, maka gaya hidup dan pola makan mempengaruhi masyarakat Jogja. Hal serupa pun juga terjadi pada jenis makanan dan oleh oleh khas Yogyakarta. 
Dibawah ini adalah 3 macam oleh oleh yang kekinian dari Kota Yogyakarta:

1. Coklat Monggo

oleh oleh khas yogyakarta

Jika anda sedang mencari kipo untuk oleh oleh khas Kota gede, sempatkanlah mampir di coklat monggo. Karena coklat monggo juga merupakan oleh oleh khas Jogja yang Kekinian. 
Rasa coklat monggo ini lebih enak dari coklat manapun yang ada di toko toko disini. Rasa coklat monggo ini mirip dengan coklat Belgia, karena owner dari coklat monggo adalah orang Belgia yang bernama Thierry Detournay.
Awalnya, beliau membuat coklat hanya untuk dibagi-bagikan kepada teman teman saja dan dijajakan di sekitar UGM.
Karena mendapat respon yang bagus, kemudian di Tahun 2005 akhirnya berhasil membuat toko dan produk coklat yang diberi nama "cacaomania". Namun nama ini dirasa terlalu pasaran, dan akhirnya dirubah dengan nama "Monggo" yang terkesan nJawani. 
Dengan nama "Monggo" orang-orang langsung tahu bahwa itu adalah produk coklat dari Jogja.
Nah, bagi anda yang semakin penasaran, langsung saja datang dan bisa lihat proses pembuatannya di Showroom Coklat Monggo yang beralamat di Jl. Dalem KG III/978 RT 043/RW 010 Kel. Purbayan Kotagede -  Yogyakarta

2. Mamahke

Oleh oleh khas Jogja Kekinian selanjutnya adalah Mamahke.
Mamahke Jogja adalah kue modern yang mulai trend di pertengahan Tahun 2007. Para wisatawan yang sedang liburan ke Jogja berburu kue ini sampai rela antri panjang.
Mamahke memiliki sekitar 7 varian rasa yang dibandrol dengan harga mulai dari Rp. 55.000,- hingga Rp. 70.000,- atau harga menyesuaikan dari jenis varian tersebut.
oleh oleh khas yogyakarta
Lokasi toko mamahke ada 2 outlet yang terletak di sebelah selatan Tamansari dan sebelah barat alun alun Kidul jogja. Lebih tepatnya be di Jl. KT 1 329, Patehan, Kraton, Yogyakarta
Dan yang satunya berada di Jogja City Mall Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta

3. Kopi Luwak

Kopi adalah salah satu jenis rempah-rempah yang sangat terkenal dari Indonesia. Sebenarnya sejak dari penjajahan Belanda bahwa kopi dari Indonesia ini sudah mulai dipasarkan ke Eropa oleh para kompeni.
Nah, kopi yang paling terkenal dan enak bagi orang Eropa adalah kopi luwak.
Sebenarnya sudah sejak dari dulu kopi luwak diburu wisatawan dari eropa untuk dijadikan oleh oleh khas Yogyakarta. 
oleh oleh khas yogyakarta
Dibawah ini beberapa tempat untuk belanja kopi luwak:
  1. Kopi luwak di Candi Pawon
  2. Heho
  3. Kopi Luwak Mataram
  4. Kopi Luwak Joglo
  5. Kopi Luwak Sultan
Dengan semakin merebaknya coffee Cafe akhir akhir ini, ternyata banyak mengundang rasa penasaran wisatawan pecinta kopi terhadap kopi luwak saat liburan ke Jogja.
Meskipun persentasinya sangat kecil dibanding dengan yang antusias terhadap Bakpia, namun ini sudah kemajuan yang lumayan.
Karena tidak semua wisatawan domestik benar benar pecinta kopi, lagipula diharuskan merogoh kantong terlalu dalam bagi wisatawan domestik untuk harga sebuah kopi.
Jika dirasa Kopi Luwak terlalu mahal, ada alternatif lain yang cukup murah.
Solusinya adalah "Yohann Kopi", lokasinya Utara perempatan Wirobrajan Jogja.
Di Yohann kopi menyediakan beberapa jenis kopi dari beberapa daerah, seperti Gayo, sidikalang, Toraja, Bali, Jawa Temanggung, Kopi Lanang, dan Papua bahkan dari lembah baliem.
Cukup komplit juga ya, bahkan di sini masih disediakan dalam bentuk Coffee Bean atau masih dalam bentuk biji. 
Anda bisa beli yang masih dalam bentuk biji atau bisa digiling langsung di tempat. Untuk yang jenis Gayo Arabica dipatok dengan harga Rp. 17.000,- /1 Ons nya, cukup murah jika dibanding dengan kopi luwak.

Sedikit Saran
Jika anda liburan ke Jogja dan menginginkan beli oleh oleh, sebaiknya ketahui dulu harganya lalu rencanakan sesuai dengan budget anda jenis oleh oleh khas Jogja apa yang akan dibeli nantinya. 

Baca Juga!




No comments:

Post a Comment