Oleh oleh khas jogja memiliki keragaman yang banyak sekali. Hal ini tentu saja didukung
karena Yogyakarta adalah kota wisata dan budaya.
Memang
keragaman jenis oleh oleh khas Jogja tercipta dari pengaruh budaya yang
memang dimiliki oleh setiap daerah di Kabupaten. Sedangkan jenis
oleh oleh dari Kotamadya sendiri, dalam hal ini sangat terpengaruh oleh Keraton
Yogyakarta.
Tentu saja, oleh
oleh ini yang nantinya akan dibawa pulang sebagai tanda mata oleh para
wisatawan saat liburan ke Jogja.
Di dalam
artikel ini, yang akan diuraikan adalah jenis oleh oleh khas Yogyakarta yang
termasuk dalam makanan tradisional Indonesia. Kemudian Perkembangan dan perubahan jenis oleh oleh jogja,
dan oleh oleh khas Yogyakarta yang kekinian.
Yah, meskipun
sebenarnya banyak sekali oleh oleh selain makanan. Seperti kerajinan,
perhiasan, batik, baju dan yang lainnya.
Memang ada
sebagian pihak yang berjiwa besar dalam mempertahankan tradisi dan
mendedikasikan karyanya pada jenis makanan khas Yogyakarta, karena inilah cirikhas,
inilah Yogyakarta, inilah apa yang bisa dikenalkan kepada wisatawan saat
liburan ke Jogja. Inilah yogyakarta yang bisa dibawa pulang dan dikenalkan oleh
wisatawan kepada keluarga, sanak saudara dan tetangga yang ada di jauh sana.
Baiklah, saya
kira cukup sudah basa dan basinya.
Sekarang
saatnya menguraikan makanan tradisional oleh oleh khas Jogja
7 Makanan Tradisional Oleh Oleh khas Jogja
Dikatakan makanan tradisional karena, makanan ini mampu bertahan baik rasa maupun bentuknya, meskipun modernitas menggilas dari masa ke masa.
I. Bakpia Pathuk
Meskipun sebenarnya makanan ini
adalah adaptasi dari makanan asli cina, namun makanan ini sudah jadi trade mark
oleh oleh khas Yogyakarta.
Awal awal dulu,
Bakpia yang paling enak dan terkenal adalah Bakpia Pathuk 75, kemudian yang ke-dua baru Bakpia Pathuk 25.
Namun sekarang yang terjadi adalah
kebalikannya, entah kenapa ini bisa terjadi?
Kemungkinan
bisa juga dari segmentasi pasar, atau sistem promosinya. Atau mungkin bisa juga
karena kemampuan dalam mempertahankan resep dan cara pembuatannya.
Maka, untuk saat ini,
bakpia yang tetap populer adalah Bakpia Pathuk 25.
Meskipun sekarang sudah
muncul banyak sekali kompetitor Bakpia dengan berbagai Merek dan variasi rasa.
II. Geplak
Oleh oleh khas Jogja ini, dulunya sangat terkenal juga, dan bisa dikatakan seri dengan Bakpia Pathuk. Toko oleh oleh yang menyediakan geplak pasti menyediakan Bakpia, begitu juga sebaliknya.
Sebelum lebih
lanjut mengenai Geplak, ada baiknya kita mengenal istilah kelapa dalam bahasa
Jawa. karena ini ada hubungannya dengan bahan dasar untuk pembuatan Geplak.
Didalam bahasa
jawa mengenal istilah 3 tingkat kematangan buah kelapa, yaitu:
- Degan : Kelapa muda
- Kambil enom : Kelapa yang tidak tua dan tidak muda artinya diatas Degan.
- Kambil : Sebutan ini untuk kelapa yang sudah tua, biasanya hanya diambil santannya saja untuk sayur lodeh dll.
Nah, Geplak ini
terbuat dari campuran antara kambil enom dengan gula.
Rasanya memang manis,
bahkan sangat manis, kadang yang tidak suka dengan rasa manis menghindari oleh
oleh khas Yogyakarta ini.
III. Yangko
Yogyakarta memang terkenal dengan rasa manis, ini terbukti dari oleh oleh khas Yogyakarta dan masakannya.
Yangko adalah
salah satu oleh oleh makanan tradisional Indonesia dari Yogyakarta yang
memiliki rasa manis dan aroma harum.
Ciri ciri
Yangko berbentuk kotak persegi dan berwarna warni, ada putih,
merah, hijau, kuning dan coklat. Teksturnya mirip sekali dengan moci, karena
bahan dasarnya sama yaitu dari tepung ketan. Bahkan didalamnya pun juga berisi
kacang cincang yang berasa gurih. Hanya perbedaannya kalau moci di taburi
dengan wijen, sedang Yangko ditaburi tepung.
IV. Jadah - Tempe
Oleh oleh khas Jogja ini adalah cirikhas dari wisata alam Kaliurang.
Jadah - tempe
yang paling terkenal dari kaliurang adalah Jadah - tempe nya mbah carik.
Dulu sebelum
kaliurang dan bukit plawangan hangus akibat erupsi gunung merapi pada 2010,
wisata kaliurang sangat terkenal. Bahkan wisatawan asing khususnya berasal dari Belanda, sebagian besar bisa dipastikan berkunjung ke Kaliurang. Mungking mengenang dan penasaran dengan cerita dari kakek - neneknya sewaktu zaman penjajahan dan tinggal di Jogja.
Sedangkan
wisatawan domestik, jika berwisata di Kaliurang umumnya pasti belanja Jadah -
Tempe kadang sama pisang khas dari kaliurang yang berukuran kecil.
V. Gudeg
Gudeg sudah sangat terkenal sejak dari dulu, sehingga ada istilah bahwa Kota Yogyakarta disebut juga dengan kota Gudeg.
Gudeg ini
terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan bumbu sedemikian rupa hingga
menghasilkan rasa manis khas jogja dan bercampur gurih dari santan.
Sebenarnya
Gudeg sangat cocok dijadikan menu untuk sarapan.
Akan tetapi, semenjak ada
lesehan di Malioboro yang buka mulai jam 9 malam hingga menjelang subuh, yang
juga menyediakan Gudeg sebagai salah satu menunya, maka Gudeg tidak hanya
disantap untuk sarapan saja.
m'Barek adalah
nama satu kampung di Jogja yang melahirkan para chef Gudeg, bahkan sudah sangat
terkenal seperti Yu Djum dan Mbah Lindu yang pernah masuk dalam acara Hitam
Putih.
Karena proses
Gudeg yang dimasak hingga berjam-jam sampai benar-benar tanak, maka Gudeg
sangat awet dan tidak mudah basi.
Hal ini yang
menjadikan Gudeg mampu bertahan untuk dibawa pulang yang memakan waktu hingga
berhari-hari.
VI. Thiwul & Gathot
Oleh oleh khas Yogyakarta kali ini didatangkan dari Kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri dan Pacitan. Biasanya makanan ini adalah makanan pokok sebagai pengganti nasi.
Sedangkan di
kota Yogyakarta, dulu Thiwul dan Gathot sebagai jajanan pasar yang dijual di
pasar tradisional, dan dijajakan dari kampung ke kampung.
Biasanya Thiwul
& Gathot ini dijual bersama makanan tradisional lainnya seperti Lopis,
Cethil, Ketan Hitam, Grontol dan legendar. Makanan ini dibawa ditaruh dalam tenggok (bakul) dan dijajakan di pasar tradisional.
Gathot yang
terbuat dari singkong memiliki tekstur yang unik, karena terasa cekit-cekit
kalau digigit.
Biasanya Gathot
disajikan dengan ditaburi parutan kelapa, jadi ada rasa sedikit gurih dalam
mulut sewaktu dikunyah.
VII. Kipo
Selain kerajinan perak, kotagede juga memiliki Makanan Tradisional khas yang berwarna hijau, bentuknya oval pipih dan beralas daun pisang.
Nama makanan
ini adalah 'kipo' bukan 'kepo' lho bro....
Nama unik ini
berasal dari singkatan "iki opo" Dalam bahasa Jawa, ini adalah pertanyaan,
yang artinya adalah ini apa.
Kenapa
dinamakan kipo?
Menurut sumber info, makanan ini pernah disuguhkan kepada Sultan Agung. Namun karena belum pernah tahu ini makanan apa, lalu muncul pertanyaan
"iki opo?"
Maka sampai
sekarang, makanan ini disebut dengan nama "kipo"
Kipo terbuat
dari bahan dasar tepung ketan, dan di dalamnya diisi dengan enten-enten (parutan kelapa yang dimasak dan dicampur dengan gula jawa).
Makanan ini
rasanya sangat enak dan legit, tidak pernah ada rasa eneg, karena makanan
tradisional khas kotagede ini hanya sebesar ibu jari dan tipis.
Perjalanan Perkembangan Oleh Oleh Khas Jogja
Sekarang tiba
saatnya mengulas perkembangan dan perubahan oleh oleh khas Jogja yang telah melalui perjalanan panjang dari waktu kewaktu.
Seiring dengan berjalannya waktu, oleh oleh khas Yogyakarta pun juga mengalami perkembangan.
Perjalanan dan perubahan karena keadaan, kesediaan bahan, permintaan pasar, dan
teknologi, sangat mendukung untuk berubah dan berkembang.
Perkembangan
tersebut terlihat dari perubahan sistem penjualan, item dan variasi, packaging
dan trend.
Dibawah ini
adalah contoh oleh oleh khas Yogyakarta yang telah mengalami perkembangan.
a) Gudeg
Sebenarnya Gudeg merupakan masakan yang bukan termasuk kategori oleh oleh. Namun, sekarang ini Gudeg sudah dijadikan oleh oleh khas Jogja.
Kurang tahu
tepatnya dimulai dari tahun berapa, karena belum menemukan informasi yang
tepat. Yang jelas dimulai sekitar tahun 2000an keatas.
Gudeg Yu Djum
adalah yang pertama kali membuat Gudeg untuk oleh oleh. Gudeg ini dibuat kering
dan dikemas di dalam kendil agar lebih awet dan tidak mudah basi.
Kemudian muncul
Gudeg kaleng yang diciptakan oleh Gudeg Bu Citro. Tapi sepertinya Gudeg kaleng
kurang begitu populer, kemungkinan bisa juga karena hilang cirikhas nya jika
dikemas dalam kaleng.
Maka sampai
saat ini yang masih bertahan adalah Gudeg kendil dari Yu Djum, bahkan melayani
kiriman luar kota dengan cara dipaketkan.
b) Bakpia
Bakpia ini bisa dikatakan oleh oleh yang mampu bertahan paling lama, mungkin juga tak lekang oleh waktu.
Kini yang
paling populer adalah Bakpia Pathuk 25, meskipun banyak sekali kompetitornya
dengan inovasi dan varian rasa.
Bakpia Pathuk
25 mampu menumbangkan performa Bakpia Pathuk 75 yang dulu merupakan raja nya
Bakpia. Meskipun sekarang memiliki kompetitor berat seperti Bakpia Kurnia Sari,
tetapi 25 sepertinya adalah angka keberuntungan.
c) Thiwul & Gathot
Makanan Tradisional khas ini sudah mendapatkan tempat dihati masyarakat dan sudah bisa dimasukkan untuk oleh oleh khas Yogyakarta.
Dan orang yang
berjasa berkat usahanya mengenalkan Thiwul & Gathot untuk oleh oleh
khas Yogyakarta adalah Yu Tum. Karena beliau, jajanan tradisional ini bisa
terkenal dan sampai ke berbagai belahan bumi Nusantara.
Sedangkan
cethil, Lopis, ketan hitam, dan grontol, belum bisa dijadikan oleh oleh.
Kemungkinan belum ketemu cara packaging yang tepat agar lebih awet kalau dibawa
pulang.
Meskipun makanan
ini juga terdapat di Wonogiri - Jawa Tengah & Pacitan - Jawa Timur, namun
yang berhasil menjadikan sebagai oleh oleh adalah Yu Tum yang kebetulan tinggal
di Gunung kidul Yogyakarta.
Maka, Thiwul & Gathot dikenal sebagai makanan
oleh oleh khas Jogja.
d) Belalang Goreng
Nah, siapa yang geli ngeliat belalang goreng?
Sebenarnya
belalang memiliki kandungan protein sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari protein udang windu dan mampu memenuhi kebutuhan vitamin "A" hingga 25 - 30 %
Lagipula
belalang sangat enak dan gurih kalau dimakan, rasanya sangat mirip dengan
udang.
Biasanya
dimasak bacem dulu, baru digoreng setelahnya, kadang ada yang dibumbuin pedas.
Dulu, sekitar
tahun 2002 - 2004 Kabupaten gunung Kidul pernah terserang hama belalang
secara besar-besaran saat penanaman pohon jagung.
Lalu belalang
ini di tangkap dan dimasak secara besar-besaran pula.
Karena pemberitaan
mengenai hama belalang yang akhirnya gantian dimakan oleh pemilik ladang
tersebar di berbagai stasiun TV, maka belalang bisa jadi terkenal seperti
saat ini.
Belalang
Tangkapan ini sering dijajakan, di pinggir jalan Wonosari. Anda dapat menjumpai
ketika hendak melakukan perjalanan ke pantai di gunung Kidul.
Oleh Oleh Khas Jogja Kekikian
Dengan lajunya modernitas yang masuk di Kota Yogyakarta, maka gaya hidup dan pola makan mempengaruhi masyarakat Jogja. Hal serupa pun juga terjadi pada jenis makanan dan oleh oleh khas Yogyakarta.
Dibawah ini adalah 3 macam oleh oleh yang kekinian dari Kota Yogyakarta:
1. Coklat Monggo
Rasa coklat monggo ini lebih enak dari coklat manapun
yang ada di toko toko disini. Rasa coklat monggo ini mirip dengan coklat Belgia, karena owner dari coklat
monggo adalah orang Belgia yang bernama Thierry Detournay.
Awalnya, beliau
membuat coklat hanya untuk dibagi-bagikan kepada teman teman saja dan dijajakan di
sekitar UGM.
Karena mendapat
respon yang bagus, kemudian di Tahun 2005 akhirnya berhasil membuat toko dan
produk coklat yang diberi nama "cacaomania". Namun nama ini dirasa terlalu
pasaran, dan akhirnya dirubah dengan nama "Monggo" yang terkesan nJawani.
Dengan
nama "Monggo" orang-orang langsung tahu bahwa itu adalah produk coklat dari Jogja.
Nah, bagi anda
yang semakin penasaran, langsung saja datang dan bisa lihat proses pembuatannya
di Showroom Coklat Monggo yang beralamat di Jl. Dalem KG III/978 RT 043/RW 010 Kel. Purbayan Kotagede - Yogyakarta
2. Mamahke
Oleh oleh khas Jogja Kekinian selanjutnya adalah Mamahke.
Mamahke Jogja
adalah kue modern yang mulai trend di pertengahan Tahun 2007. Para wisatawan
yang sedang liburan ke Jogja berburu kue ini sampai rela antri panjang.
Mamahke
memiliki sekitar 7 varian rasa yang dibandrol dengan harga mulai dari Rp. 55.000,- hingga Rp. 70.000,-
atau harga menyesuaikan dari jenis varian tersebut.
Lokasi toko
mamahke ada 2 outlet yang terletak di sebelah selatan Tamansari dan sebelah
barat alun alun Kidul jogja. Lebih tepatnya
be di Jl. KT 1 329, Patehan, Kraton, Yogyakarta
Dan yang satunya
berada di Jogja City Mall Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
3. Kopi Luwak
Kopi adalah salah satu jenis rempah-rempah yang sangat terkenal dari Indonesia. Sebenarnya sejak dari penjajahan Belanda bahwa kopi dari Indonesia ini sudah mulai dipasarkan ke Eropa oleh para kompeni.
Nah, kopi yang paling terkenal dan enak bagi orang Eropa adalah kopi luwak.
Sebenarnya
sudah sejak dari dulu kopi luwak diburu wisatawan dari eropa untuk dijadikan
oleh oleh khas Yogyakarta.
Dibawah ini
beberapa tempat untuk belanja kopi luwak:
- Kopi luwak di Candi Pawon
- Heho
- Kopi Luwak Mataram
- Kopi Luwak Joglo
- Kopi Luwak Sultan
Dengan semakin
merebaknya coffee Cafe akhir akhir ini, ternyata banyak mengundang rasa
penasaran wisatawan pecinta kopi terhadap kopi luwak saat liburan ke Jogja.
Meskipun
persentasinya sangat kecil dibanding dengan yang antusias terhadap Bakpia,
namun ini sudah kemajuan yang lumayan.
Karena tidak
semua wisatawan domestik benar benar pecinta kopi, lagipula diharuskan merogoh
kantong terlalu dalam bagi wisatawan domestik untuk harga sebuah kopi.
Jika dirasa
Kopi Luwak terlalu mahal, ada alternatif lain yang cukup murah.
Solusinya
adalah "Yohann Kopi", lokasinya Utara perempatan Wirobrajan Jogja.
Di Yohann kopi
menyediakan beberapa jenis kopi dari beberapa daerah, seperti Gayo, sidikalang,
Toraja, Bali, Jawa Temanggung, Kopi Lanang, dan Papua bahkan dari lembah baliem.
Cukup komplit
juga ya, bahkan di sini masih disediakan dalam bentuk Coffee Bean atau masih dalam
bentuk biji.
Anda bisa beli yang masih dalam bentuk biji atau bisa digiling langsung
di tempat. Untuk yang jenis Gayo Arabica dipatok dengan harga Rp. 17.000,- /1 Ons nya, cukup murah jika dibanding dengan kopi luwak.
Sedikit Saran
Jika anda liburan ke Jogja dan menginginkan beli oleh oleh, sebaiknya ketahui dulu harganya lalu rencanakan sesuai dengan budget anda jenis oleh oleh khas Jogja apa yang akan dibeli nantinya.
Jika anda liburan ke Jogja dan menginginkan beli oleh oleh, sebaiknya ketahui dulu harganya lalu rencanakan sesuai dengan budget anda jenis oleh oleh khas Jogja apa yang akan dibeli nantinya.
Baca Juga!
- Cari Kuliner Murah Malam Hari Di Jogja?
- Asal Mula Kopi Joss Jogja & Gaya Nongkrong
- 6 Gudeg Jogja Yang Sangat Direkomendasikan
No comments:
Post a Comment