Objek Wisata Desa Sade Terdapat Rumah Unik Hingga Budaya Kawin Culik

rumah desa sade suku sasak wisata lombok
Sebuah Desa yang mayoritas penduduk laki-lakinya berprofesi sebagai petani ini menempati wilayah dengan luas kisaran 5,5 Hektar, yang dihuni sekitar 700 jiwa dengan jumlah bangunan
150 rumah yang masih sangat tradisional ini terletak di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah disebut dengan Dusun Sade atau lebih dikenal dengan nama Desa Sade

Dikarenakan di desa sade belum ada system irigasi maka untuk menanam padi cukup sekali dalam 1 tahun, mereka hanya mengandalkan sawah tadah hujan dalam menanam padi, Selebihnya selain Padi masyarakat desa sade juga menanam sayuran dan palawija sebagai selingan ketika setelah masa panen padi usai.

Dan Desa Sade inilah yang sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat dan kebudayaan asli Suku Sasak, predikat ini diberikan kepada Desa Sade karena adanya bukti-bukti bahwa Desa Sade memang mempertahankan dan melestarikan tradisi dan kebudayaan suku Sasak. Hal tersebut dapat terlihat dari bermacam ciri seperti di bawah ini:

I) Bentuk Rumah Desa Sade

Seluruh Bentuk Bangunan di Desa Sade masih sangat traditional, seperti halnya dindingnya yang terbuat dari kulit bambu yang di anyam, tiang penyangga menggunakan kayu, dan atap yang terbuat dari alang-alang, untuk bagian lantai terbuat dari campuran tanah liat dan sekam padi.
Setiap 1 minggu sekali lantai di”Pel” dengan menggunakan kotoran Kerbau kemudian setelah kering disapu dan digosok dengan batu, hal serupa dilakukan saat sebelum upacara adat dimulai. Masyarakat Desa Sade percaya bahwa kotoran kerbau dapat menetralisir dari hal hal yang bersifat magis.
Setiap rumah masyarakat di desa sade dibagi menjadi 3 bagian, mulai dari depan untuk tidur anak laki-laki dan orangtua, bagian ke dua untuk tidur anak perempuan dan lumbung, pada bagian ini di bangun 1 meter lebih tinggi dari bagian lainnya. Dan terakhir bagian paling kecil ini memang sengaja dibuat untuk digunakan tempat melahirkan, jadi cukup diperlukan space kecil saja.

Bangunan di Desa Sade sebenarnnya memiliki 4 tipe yang disesuaikan menurut fungsi dan kegunaannya:
1. Bale Bonter yaitu bangunan berupa rumah yang diperuntukkan para pejabat Desa
2. Bale Kodong bangunan ini digunakan untuk acara pernikahan dan untuk para orangtua menghabiskan masa tuanya
3. Bale Tani digunakan sebagai tempat tinggal bagi mereka yang berkeluarga dan memiliki keturunan.
4. Lumbung Pare sebuah bangunan yang difungsikan untuk menyimpan hasil panen berupa padi dan palawija (setelah hasil panen disimpan di lumbung pare, hanya para ibu yang diperkenankan masuk dan mengambil)

II) Menenun

Bagi Kaum Hawa masyarakat Desa Sade berprofesi sebagai penenun kain songket, penghasilan dari menenun kain sangat berguna untuk menambah perekonomian. Proses dimulai dari pemintalan kapas menjadi benang, alat tenun, bahkan pewarnaannya pun masih menggunakan cara tradisional yang sudah diwariskan secara turun menurun.


menenun kain songket desa sade wisata lombok

Tradisil menenun ini disebut nyesek dan merupakan warisan turun menurun yang harus dikuasai oleh perempuan Desa Sade, seperti halnya di Desa Sukarara bahwa anak gadis yang sudah memasuki usia dewasa di wajibkan memiliki keahlian menenun kain. karena sebagai syarat pernikahan, bagi Suku Sasak seorang perempuan diperkenankan menikah jika sidah memiliki keahlian menenun kain.
Kini Desa Sade merupakan salah satu destinasi obyek wisata di Lombok yang sangat terkenal, ketika wisatawan berkunjung di Desa Sade dapat melihat secara langsung proses pembuatan, bahkan belajar memproses kain tenun songket, mulai dari pemintalan dari kapas menjadi benang sampai proses pewarnaan.

III) Baju Adat suku Sasak

Pakaian adat suku sasak ini dinamakan Lambung, Bukan Lambung yang ada di dalam perut kita ya gyus….. Baju adat Suku Sasak berwarna hitam terbuat dari bahan kain pelung berlengan pendek dengan kerah V, ada hiasan di tepi. Bawahannya memakai kain panjang sampai mata kaki, di kombinasikan dengan ikat pinggang yang dililitkan, ikat pinggang ini disebut sabuk anteng.


pakaian adat suku sasak desa sade wisata lombok

IV) Kawin Culik

Tradisi pernikahan di desa Sade dinamakan kawin culik, ketika Pemuda dan Gadis sudah saling suka maka gadis tersebut di culik, dibawa dan disembunyikan ditempat yang tidak diketahui oleh orang tua gadis tersebut.

Ini dilakukan dengan sangat hati hati dan jangan sampai diketahui tempat persembunyian oleh orangtua gadis tersebut, jika ketahuan maka anak gadisnya akan diambil kembali dan gagal menikah.

Kemudian si cowok mengutarakan kepada orangtua gadis untuk bermaksud menikahi anak gadis mereka. Acara selanjutnya Proses Iring-iringan kedua mempelai kembali kerumah orangtua gadis, acara iring iringan ini dinamakan Nyongkolan.


nyongkolan iring iringan pengantin desa sade sasak wisata lombok

Setelah kedua mempelai resmi sebagai suami istri kemudian mereka tinggal sementara di rumah kecil dengan ukuran sekitar 2X4M saja untuk ber bulan madu, rumah ini disebut dengan nama Bale Kodong, Mereka tinggal di Bale Kodong sampai suami mampu membangun rumah sendiri.

No comments:

Post a Comment