Candi Prambanan yang merupakan salah satu wisata candi di Yogyakarta ini di bangun diatas tanah yang luas, wilayahnya mencapai 39,8ha. Termasuk didalamnya masih ada beberapa candi, salah satunya adalah Candi Sewu.
Candi Prambanan dan didalamnya termasuk Candi Sewu sering dihubungkan dengan cerita rakyat yang sudah menjadi legenda, yaitu cerita antara Bandung Bondowoso dengan Roro Jonggrang.
Kenapa di sebutdengan nama Prambanan? Karena Candi yang memiliki tinggi 45m, *5m lebih tinggi dari Candi Borobudur ini berada di desa Prambanan.
Memerlukan jarak tempuh 17Km atau 45menit perjalanan dari pusat kota Jogja, dan berada diperbatasan antara DI Yogyakarta dengan Jawa Tengah.
Candi Prambanan dan didalamnya termasuk Candi Sewu sering dihubungkan dengan cerita rakyat yang sudah menjadi legenda, yaitu cerita antara Bandung Bondowoso dengan Roro Jonggrang.
Kenapa di sebut
Memerlukan jarak tempuh 17Km atau 45menit perjalanan dari pusat kota Jogja, dan berada diperbatasan antara DI Yogyakarta dengan Jawa Tengah.
Penganut Agama Hindu pada masa itu membangun Candi Prambanan dengan maksud untuk di persembahkan kepada Dewa Trimurti mereka, yaitu Dewa Brahma (Sebagai Manifestasi Tuhan dalam penciptaan Alam Semesta), Dewa Wisnu (Sebagai Dewa Pemelihara Semesta), Wisnu akan turun ke Dunia jika telah terjadi ketidak adilan dan kejahatan yang merajalela.
Jika kejahatan sudah tidak dapat di tolerir lagi, maka tugas ini deteruskan oleh Dewa Siwa (Sebagai Dewa Penghancur segala ciptaan Brahma yang Sudah tidak berfungsi termasuk pemberi hukuman) untuk memusnahkan pelaku kejahatan dengan hukuman bahkan bencana jika kejahatan sudah menyakiti alam maka Dewa Siwa mendatangkan Bencana.
Tiga bangunan utama Candi Prambanan yang menghadap ke Timur dipersembahkan untuk ke tiga Dewa tersebut dengan diberi nama masing masing sesuai dengan nama Dewa Trimurti.
Jika kejahatan sudah tidak dapat di tolerir lagi, maka tugas ini deteruskan oleh Dewa Siwa (Sebagai Dewa Penghancur segala ciptaan Brahma yang Sudah tidak berfungsi termasuk pemberi hukuman) untuk memusnahkan pelaku kejahatan dengan hukuman bahkan bencana jika kejahatan sudah menyakiti alam maka Dewa Siwa mendatangkan Bencana.
Tiga bangunan utama Candi Prambanan yang menghadap ke Timur dipersembahkan untuk ke tiga Dewa tersebut dengan diberi nama masing masing sesuai dengan nama Dewa Trimurti.
Tiga bangunan candi utama itu memiliki candi pendamping, nama-nama candi pendamping
tersebut adalah candi Garuda untuk candi Wisnu, candi Angsa untuk candi Brahma dan candi Nandini untuk candi Siwa. Selain
itu, masih terdapat 4 candi sudut, 4 candi kelir dan 2 candi apit, dan masih terdapat 224 candi perwara.
Di dalam Candi Wisnu terdapat satu ruangan berisi
arca Wisnu, Begitu juga halnya dengan Candi Brahma anda hanya akan menemukan
satu ruangan berisi arca Brahma. Lain dengan candi Siwa yang bangunannya paling
tinggi, terdapat 4 buah ruangan, Satu ruangan utama berisi arca Siwa, satu
ruangan berisi arca Durga (istri Siwa), satu ruangan dijumpai arca Agastya
(guru Siwa), dan satu ruangan lagi berisi arca Ganesha (putra Siwa).
Menurut prasasti Shivagra ( "Shivagra"
sendiri memiliki arti "Rumah Shiva", bisa juga disebut dengan
"Rumah Dewa Shiwa") pada tahun 856 bahwa pembangunan
candi Prambanan ini merupakan sebuah proyek besar, karena dibutuhkan pembelokan
aliran sungai Opak yang tadinya mengalir ke arah timur di belokkan menjadi ke
arah selatan, maka sekarang ini sungai opak tersebut berada di sebelah
sisi barat candi Prambanan dan langsung mengalir ke arah selatan.
Menurut para ahli sejarah, Candi Prambanan mulai di bangun
pada Tahun 850 oleh Rakai Pikatan sebagai tanda kebangkitan Hindu pada masa
itu. Kemudian Perjuangan seorang Rakai Pikatan di teruskan oleh
raja lokapala dan Balitung Maha Sambu.
Pembangunan tidak hanya sampai di sini saja, raja raja mataram
berikutnya seperti Daksa dan Tulodong secara terus menerus mengembangkan
dengan memperbanyak bangunan candi Perwara (bangunan candi-candi berukuran lebih kecil di sekitar candi
utama) disekitar candi Prambanan hingga sangat banyak bahkan mencapai
ratusan.
Pada Abad ke-16 terjadi sebuah gempa bumi yang sangat dahsyat
yang mengakibatkan sebagian besar candi perwara hancur rata dengan tanah
dan hanya meninggalkan puing puing. Namun Candi Utama Prambanan masih tetap
berdiri kokoh sampai sekarang.
Hal yang sangat menarik perhatian selain sejarah dan bentuk Candi Prambanan di malam hari ada pertunjukan Sendratari Ramayana di halaman sebelah utara Candi Prambanan.
Pertunjukan seni Sendratari Ramayana diadakan dengan panggung terbuka dan Indoor, sesuai dengan musim penghujan dan kemarau. Bulan Mei-Oktober diadakan di Panggung terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan disertai sorotan lampu yang menawan dan diiringi musik Gamelan, bahkan ada atraksi dengan api ketika memasuki sesi Anoman Obong. Sedang Indoor diadakan pada Bulan November-April pas saat pada musim penghujan.
Pertunjukan seni Sendratari Ramayana diadakan dengan panggung terbuka dan Indoor, sesuai dengan musim penghujan dan kemarau. Bulan Mei-Oktober diadakan di Panggung terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan disertai sorotan lampu yang menawan dan diiringi musik Gamelan, bahkan ada atraksi dengan api ketika memasuki sesi Anoman Obong. Sedang Indoor diadakan pada Bulan November-April pas saat pada musim penghujan.
No comments:
Post a Comment