Percaya? Usia Merapi Lebih dari 400.000 Tahun Dan Kini Menjadi Objek Wisata

merapi lava tour | gunung merapi di jogja |
Pra-Merapi atau bisa disebut dengan era sebelum Gunung Merapi, ada sebuah Gunung bernama Gunung Bibi.

Usia Gunung Bibi kurang lebih sekitar 400.000 th, Gunung ini merupakan cikal bakal adanya Gunung Merapi.

Letak Gunung Bibi tersebut berada di lereng sebelah timur Gunung Merapi meliputi wilayah Boyolali.


Ketinggian Gunung Bibi sekitar 2050m diatas permukaan air laut, dan jarak bentang antara puncak Gunung Bibi dengan Gunung Merapi sekarang sekitar 2,5Km.

Sejarah Era Merapi Terbagi menjadi 3:

I) Gunung Merapi Tua

Gunung Merapi tua bermula Sekitar 60.000th-8000th yang lalu, pada masa sekitar 40.000th terbentuk kerucut awal yang belum sempurna dengan nama Gunung Turgo dan Plawangan.

Letak kedua kerucut tersebut berada di sebelah selatan Gunung Merapi. Aktivitasnya memproduksi batuan andesit akibat dari balistic awan panas, breksiasi lava & lahar.

II) Masa Era Pertengahan 

Pada Masa ini (8.000 - 2.000th yang lalu) terbentuklah Pasar bubrah sebagai akibat dari aktivitas eksplosif dan efusif (lelehan) dan beberapa perbukitan di wilayah barat.

Pada masa ini terbentuk juga bukit Batu Lawang dan Gajahmungkur sebagai hasil lelehan lava, kedua bukit tersebut nampak dari sisi utara.

III) Era Gunung Merapi Muda

Gunung Merapi Muda terhitung sejak 2.000th yang lalu hingga sekarang artikel ini di publikasikan.

Pada Era ini pernah terjadi letusan eksplosif besar yang meluncurkan material hingga mengakibatkan terkuburnya Candi Sambisari.  

Sejarah Erupsi

Sejarah Erupsi Gunung Merapi mulai dicatat pada Tahun 1768, namun catatatn secara terperinci baru dimulai pada abad ke-19 atau 1900an.

Pernah terjadi Pada tahun 1872 sebuah erupsi besar dengan cara eksplosif artinya ledakan dan menyemburkan material ke atas.

Aktivitas Erupsi selama 5 hari, dan dentumannya terdengar hingga Madura, Bawean dan Kerawang. Disertai dengan lelehan lava pijar dan awan panas melalui hulu sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Diantaranya adalah Kali Woro, Kali Gendol, Kali Blongkeng, Kali Senowo, Kali Batang dan Kali Apu.

Dari Erupsi tersebut menghasilkan bentukan Kawah yang berdiameter sekitar 480-600m, Kawah tersebut diberi nama Mesjidan lama atau sering disebut "Kubah Lama"


Erupsi 2010

Tgl 20 September 2010 Aktivitas Merapi meningkat, terjadi gempa fase sebanyak 38X/sehari, gempa Vulkanik 11X/hari, dan gempa guguran 3X/hari, dengan adanya aktivitas seismik tersebut maka status merapi dinaikkan menjadi "Waspada".

Hanya selang 1 Bulan sesudahnya, pada tanggal 21 Oktober 2010  status Merapi dinaikkan Menjadi "Siaga", karena aktivitas nya meningkat secara signifikan, dan mengarah ke letusan dan erupsi yang mengakibatkan Bencana Alam.

Badan Vulkanologi menetapkan status "Awas" Merapi pada 25 Oktober 2010, aktivitas Gunung Merapi dapat diketahui secara visual artinya dapat terdeteksi meskipun tidak perlu menggunakan alat. 

Artinya tanpa terbentuknya kubah lava, tanpa titik api diam, dan tanpa lelehan lava pijar, tetapi dengan adanya laju deformasi (peningkatan ukuran pada permukaan di puncak) sebesar 42cm/hari.

Dengan adanya tanda-tanda diatas, maka akan terjadi Erupsi secara Eksplosif (meletus dengan menyemburkan material ke-atas), dan mengakibatan Bencana yang tidak dapat terukur.

Oleh karena itu hal terpenting adalah mengevakuasi masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi dengan jarak radius aman lebih dari 10km dari puncak Merapi.

Pada tanggal 26 Oktober 2010 jam 17:02 Terjadi letusan Eksplosif disertai dengan suara dentuman dan meluncurkan awan panas dan guguran material panas yang menghancurkan bukit plawangan.

Kejadian inilah yang mengakibatkan seorang juru kunci Gunung Merapi yang sangat Fenomenal "Mbah Marijan" meninggal dunia.

Kemudian dengan kejadian tersebut, maka BMKG mengevakuasi masyarakat untuk lebih jauh dari puncak Gunung Merapi hingga titik aman berada di radius 20Km.

Puncak ERUPSI 2010

Tanggal 3-4 November 2010 Pertumbuhan Kubah Lava mencapai 3,5 Ton m3 yang menandakan akan terjadi penghancuran kubah Lava. Akhirnya pada tanggal 5 November 2010 terjadi luncuran awan panas hingga 15Km dari puncak Merapi menuju Kali Gendol.

Tanggal 4 November terjadi gempa Tremor tanpa henti dan over scale (melebihi dari batas ukur pada alat) dan peningkatan SO2 diudara mencapai 100Kilo Ton.  

Kemudian 5 November terjadi penghancuran kubah lava yang mengeluarkan dentuman disertai sambaran kilat di atas puncak merapi dan menghasilkan luncuran awan panas (Wedhus Gembel) sejauh 15Km ke arah kali Gendol.



Erupsi ini Terus menerus tanpa henti semalam suntuk dan suara gemuruhnya terdengar sampai di pusat kota (Malioboro), hingga esoknya tanggal 6 November 2010. Gempa Tremor tanpa henti dan over scale, SO2 melampaui 200-300 Kilo Ton.

Tercatat dalam Sejarah Erupsi Merapi tahun 2010 adalah Erupsi terbesar sepanjang Masa Era Merapi Muda. 


Objek Wisata Merapi di Jogja

Trekking Merapi
Pendakian Gunung Merapi (Merapi Trekking) dilakukan dari Pos New Selo, letaknya di Boyolali-Jawa tengah. New Selo ini berada di tengah tengah antara Gunung Merapi dan Merbabu, jadi Selain pendakian di Merapi, pendakian Gunung Merbabu bisa juga melalui New Selo.

Untuk melakukan Pendakian Gunung Merapi biasanya di Jogja khususnya di Jl. Sosrowijayan ada beberapa agen wisata yang menyediakan paket trekking Merapi dengan harga Rp.500.000,- sudah All in termasuk makan pagi.

Berangkat dari jogja jam 10 malam di jemput dari Hotel dan selesai jam 2 suang besok siangnya di dropp di Hotel lagi, pendakian ini hanya mengejar sunrise di Pos Pasar Bubrah.

Merapi Lava Tour
Bukan melihat Lava pijar dari gunung Merapi, akan tetapi wisata ini adalah menyusuri sisa sisa dari erupsi merapi yang terjadi pada tahun 2010 yang lalu dengan menggunakan Jeep.

Ada beberapa paket untuk melakukan wisata ini, mulai dari yang paling murah Rp.350.000,- dengan durasi 1 jam hingga paket paling mahal Rp. 550.000,- dengan durasi 3 jam, dan ada juga paket dengan melihat sunrise.


Sumber:
Badan Geologi
Sejarah Gunung Merapi
Photo
Photo

No comments:

Post a Comment